Selamat Pagi anak-anakku kelas VIII ….
Pada pertemuan yang lalu anak-anak sudah mengikuti
Ulangan Harian 1
Minggu ini mari kita selesaikan
materi “Memilih untuk Tidak Berputus Asa”. Sebelum melanjutkan pada sub bab
berikutnya mari anak-anak ingat terlebih dahulu materi sebelumnya yang akan
menjadi dasar untuk mempelajari materi minggu ini
Setelah mengulas materi “Memilih
untuk Tidak Berputus Asa”, sekarang coba tuliskan pada tabel di bawah ini
apakah kalian pernah berputus asa? Tuliskan penyebab putus asa yang anak-anak
pernah alami, kemudian tindakan apa yang dilakukan saat putus asa, dan apakah
tindakan tersebut berhasil mengatasi keputusasaan yang anak-anak alami?
Penyebab
putus asa |
Hal
yang dilakukan saat putus asa |
Berhasil
atau tidak dalam mengatasi putus asa |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterbatasan
Manusia dan Janji Allah kepada Manusia
Namun
justru disitulah letaknya keterbatasan manusia, karena manusia menganggap bahwa
apa yang dibutuhkan harus datang pada saat ia meminta kepada Allah. Padahal,
Allah berpikir ke masa depan. Jadi bila kita hanya memikirkan kebutuhan sesaat,
belum tentu apa yang kita inginkan adalah hal yang baik bagi kita. Contohnya
seperti kisah Sari berikut ini. Sari, siswa kelas 8 di salah satu SMP, merengek-rengek
minta dibelikan telepon seluler, padahal ayahnya bekerja sebagai tenaga
keamanan di suatu kantor dengan gaji Rp 2 juta per bulan. Adik Sari ada dua
orang dan bersekolah di SD. Ibu Sari membuat kue di rumah dan menjualnya di
warung tetangga.
Permohonan
Sari sulit dipenuhi orang tuanya karena pengeluaran per bulan cukup banyak:
untuk biaya makan, sewa rumah, biaya pergi dan pulang sekolah Sari dan kedua
adiknya, untuk membeli buku pelajaran, baju seragam, dan sebagainya. Namun,
karena cinta kasih mereka terhadap Sari, mereka meminjam uang dari kantor ayah
Sari untuk membelikan telepon yang diinginkan Sari. Sari sangat bangga dengan
telepon itu, dan segera membawanya ke sekolah untuk diperlihatkan kepada
teman-temannya saat istirahat. Tanpa diduga, telepon itu berpindah dari tangan
yang satu ke tangan yang lain, dan tepat ketika ada pada tangan Badu, pak guru
masuk ke kelas. “Diam, anak-anak!” hardik pak guru. Karena terkejut, Badu
mencoba memasukkan telepon itu ke kantong celananya, tetapi Badu lupa bahwa
kantong celananya sudah berlubang sehingga telepon itu meluncur bebas ke
lantai. Akibatnya, telepon itu mengalami keretakan di bagian atas. Pak guru
menegur Badu yang nampak tergesa-gesa mengambil telepon dan mengembalikannya ke
Sari. Ketika pak guru tahu bahwa telepon itu milik Sari, beliau pun menegur
Sari agar tidak memamerkan hal-hal yang membuat teman-temannya jadi penasaran.
Tentu saja Sari sangat sedih karena teleponnya yang baru ternyata kini cacat.
Bagaimana ia menjelaskan hal ini kepada orang tuanya? Namun ia juga sekaligus
malu karena ditegur oleh pak guru di hadapan teman-temannya. Padahal selama ini
ia sering dipuji oleh para guru sebagai siswa yang rajin dan suka membaca. Sari
kini berpikir ulang, mungkin belum saatnya ia memiliki telepon seperti itu,
apalagi bila tujuannya hanya untuk dipamerkan kepada teman-temannya.
Cerita
Sari ini menunjukkan bahwa apa yang diinginkan manusia belum tentu merupakan
hal yang dibutuhkannya. Hal ini bisa terjadi karena manusia memiliki
keterbatasan dalam memikirkan konsekuensi atau akibat dari keputusannya
terhadap dirinya sendiri dan diri orang-orang lain di sekitarnya. Namun, bila
kita menyerahkan kepada Tuhan untuk memenuhi apa yang kita butuhkan, tentu
Tuhan melakukannya dengan tepat. Judul pelajaran ini adalah Memilih untuk Tidak
Berputus Asa. Mengertikah kalian bahwa putus asa adalah pilihan yang harus
dihindarkan? Hidup di dalam Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah adalah
hidup yang membawa kita kepada kelimpahan dan hendaknya ini yang kita pilih,
yaitu dengan taat kepadaNya dan mengasihi-Nya dengan sungguh-sungguh. Bila ini
yang kita pilih, tidak ada waktu lagi untuk berputus asa
Pada pelajaran kali ini
adalah “Memilih untuk Tidak Berputus Asa”. Sekarang kita sudah mengerti bahwa
putus asa adalah hal yang harus dihindari. Sebab Tuhan memiliki janji yang
terhadap hidup manusia diantaranya:
Janji Allah di Mazmur 21 - 30 adalah sebagai berikut.
- Mazmur
21: Kemenangan diberikan Tuhan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya
- Mazmur
22: Allah tidak pernah meninggalkan orang yang percaya kepada-Nya
- Mazmur
23: Tuhan akan senantiasa menjaga mereka yang percaya pada-Nya
- Mazmur
24: Tuhan senantiasa memberkati orang yang percaya kepada-Nya
- Mazmur
25: Tuhan baik kepada orang-orang yang rendah hati
- Mazmur
26: Tuhan adalah Allah yang adil
- Mazmur
27: Tuhan adalah benteng hidup mereka yang beriman kepada-Nya
- Mazmur
28: Tuhan mendengarkan doa orang yang beriman pada-Nya
- Mazmur
29: Tuhan adalah Allah yang perkasa
- Mazmur
30: Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang percaya kepada-Nya
0 Komentar