1. Peran Daerah dalam Perjuangan Kemerdekaan
Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan hasil perjuangan rakyat di seluruh wilayah Indonesia. Seluruh rakyat berjuang bersama untuk merebut hak bangsa yang diambil oleh penjajah. Semenjak kedatangan bangsa Barat berawal dengan melakukan perdagangan di Indonesia. Namun dengan perubahan sikap bangsa Barat yang ingin menguasai dan menjajah Indonesia, maka semenjak itu perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan hak tidak pernah kunjung padam.
Kedatangan bangsa Portugis, Belanda dan Jepang di wilayah Indonesia yang diteruskan dengan penjajahan mendapat perlawanan dari bangsa Indonesia di berbagai daerah. Perlawanan selama penjajahan Portugis antara lain:
a. Perlawanan rakyat Maluku dipimpin oleh Sultan Harun
b. Perlawanan rakyat Demak menyerang Malaka dipimpin oleh Pati Unus dan menyerang Sunda Kelapa dipimpin oleh Falatehan.
Selama penjajahan Belanda banyak perlawanan antara lain:
a. Perlawanan rakyat Aceh dipimpin oleh Tjut Nyak Dien, Teuku Umar, Panglima Polem.
b. Perlawanan rakyat di Sumatra Utara dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.
c. Perlawanan di daerah Jawa dengan tokohnya seperti Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Agung, dan Pangeran Diponegoro
d. Perlawanan rakyat Kalimantan dipimpin oleh Pangeran Antasari.
e. Perlawanan rakyat Sulawesi dengan tokohnya Sultan Hasanudin.
f. Perlawanan rakyat Maluku dipimpin oleh Pattimura.
g. Perlawanan rakyat Bali dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik.
Perjuangan merebut kemerdekaan mengalami perubahan strategi setelah kebangkitan nasional 1908. Perjuangan yang sebelumnya bersifat dan kedaerahan, menjadi perjuangan dengan mengutamakan organisasi dan bersifat nasional. Berikut ini contoh organisasi perjuangan yang berdiri di berbagai daerah di Indonesia:
Jong Minahasa
Organisasi pemuda yang didirikan oleh para pemuda pelajar menengah yang berasal dari kelompok etnis Minahasa pada tanggal 24 April 1919 di Jakarta. Jong Minahasa artinya "Minahasa Muda" atau "Pemuda Minahasa". Maksud dan tujuannya adalah menggalang dan mempererat persatuan dan tali persaudaraan di kalangan pemuda - pemuda (pelajar) yang berasal dari Minahasa. Organisasi ini merupakan kelanjutan dari organisasi yang didirikan sejak tahun 1912 di Semarang, yakni Rukun Minahasa. Di antara pemimpin Jong Minahasa yang paling dikenal adalah Ratulangi. Berdirinya organisasi ini bermula dari kebutuhan praktis yang selalu menekan kehidupan para pemuda pelajar di perantauan. Kehidupan terpisah dari sanak keluarga dan hubungan dengan lingkungan asing dan orang-orang yang berasal dan latar belakang budaya berbeda-beda menyebabkan mereka mencari keserasian hubungan dengan teman yang berasal dari daerah yang sama.
Budi Utomo
Organisasi yang diawali dr. Wahidin Soedirohoesodo yang berkeliling Jawa untuk melakukan sosialisasi pentingnya pendidikan. Selain itu, terdapat dana pendidikan untuk yang kurang mampu. Dana tersebut disebut dengan Studie Fond. Pada 1907, Wahidin bertemu denghan Soetomo, mahasiswa STOVIA dan membentuk organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dan beranggotakan mahasiswa STOVIA. Berdirinya organisasi merupakan awal kebangkitan nasional atau pergerakan nasional. Sehingga ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Sarekat Islam
Pada awalnya, Sarekat Islam adalah organisasi dagang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh K.H Samanhudi pada 16 Oktober 1905. Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam dengan tujuan untuk menggalang kerja sama antara pedagang Islam demi memajukan kesejahteraan pedagang Islam pribumi. Baca juga: Pengaruh Organisasi Militer Regional dan Global terhadap Indonesia Selain itu, Samanhudi juga ingin meruntuhkan dominasi pedagang-pedagang etnis China di sektor perekonomian Indonesia. Pada tahun 1912, H.O.S Tjokroaminoto mengubah nama organisasi Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam. Perubahan nama tersebut bertujuan agar keanggotaan organisasi tidak hanya terbatas pada golongan pedagang, namun juga terbuka bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Pendirian Sarekat Islam memiliki beberapa tujuan, yaitu: Mengembangkan jiwa dagang dan kesejahteraan masyarakat pribumi, mengembangkan pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat pribumi, memperbaiki citra Islam di kalangan masyarakat luas, membantu kesulitan yang dialami anggota dalam sektor ekonomi, mengembangkan eksistensi agama Islam di Indonesia.
Indische Partij
Didirkan di Bandung pada 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr EFE Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), RM Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), serta dr Tjipto Mangoenkoesoemo. Indische Partij bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera. Selain itu juga mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Organisasi tersebut mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Kritikan ditulis oleh RM Suwardi yang berjudul Als ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda). Sehingga pada 4 Mei 1913, organisasi tersebut dianggap partai terlarang dan ketiga tokoh tersebut diasingkan ke Belanda.
Partai Nasional Indonesia (PNI)
PNI merupakan perkumpulan yang dibentuk Soekarno pada tanggal 4 Juli 1927. PNI bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Setelah Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggotanya semakin meningkat sehingga mengkhawatirkan pemerintah kolonial. Akhirnya pada 29 Desember 1929 empat tokoh PNI, yaitu Soekarno, Gatot Mangkoeprodjo, Maskoen, dan Soepriadinata ditangkap dan dihukum oleh Pengadilan Bandung. Soekarno kemudian menyampaikan pembelaan dengan Indonesia Menggugat.
Perjuangan ini terus berlanjut setelah kemerdekaan untuk memper- tahankan kemerdekaaan dari keinginan Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Berbagai peristiwa sejarah mencatat kegigihan para pejuang Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Seperti peristiwa pertempuran Ambarawa, peristiwa Bandung Lautan Api, perang gerilya Jenderal Soedirman, pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dan peristiwa perjuangan yang lainnya.
Keterikatan daerah terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegaskan dengan disepakati bentuk negara kesatuan yang menghendaki bersatunya seluruh wilayah Indonesia dalam satu negara. Wilayah Indonesia yang sebelum merdeka terdiri dari beberapa kerajaan atau bentuk lain, menyatu menjadi satu kesatuan negara.
0 Komentar