Petunjuk Pembelajaran:
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan pembelajaran
2. Bacalah dan pahami renungan di bawah ini sebelum mengerjakan ulangan harian
3. Setelah selesai membaca, kerjakan soal Ulangan Harian 1 pada link ULANGAN HARIAN yang ada pada bagian paling bawah
Pengampunan Allah bagi kita –
Manusia sudah jatuh ke dalam dosa. Rasul Paulus dalam
bimbingan Roh Kudus menegaskan hal itu demikian: “Karena semua orang
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" - Roma 3:23. Dosa
memisahkan kita dari Allah. Dosa menjauhkan kita dari Allah. Dosa memutuskan
relasi kita dengan Allah. Dosa mendatangkan maut bagi kita. Rasul Paulus dalam
ilham Roh Kudus menulis tentang hal itu demikian: “Sebab upah dosa
ialah maut;... – Roma 6:23a. Itulah hukuman yang setimpal yang harus
diterima oleh manusia sesuai dengan dosa dan kejahatannya.
Dalam situasi dan kondisi semacam itu, maka pengampunan
Allah bagi kita merupakan kebutuhan yang paling mendasar, terutama dan
terpenting yang harus diperoleh. Rasul Paulus menegaskan demikian, “...tetapi
karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” – Roma
6:23b. Bagian firman Tuhan tersebut membuka jalan baru dan harapan
baru kepada kita, yaitu tersedia pengampunan Allah bagi
kita.
Dosa merupakan titik awal rusaknya hidup manusia. Rusaknya hidup manusia ditandai dengan putusnya relasi manusia dengan Allah. Relasi manusia dengan sesamanya. Hubungan dengan lingkungan juga menjadi rusak. Manusia dengan berbagai cara berusaha untuk memperbaikinya. Namun semua upaya itu menjadi sia-sia dan tidak ada gunanya bagi manusia. Apa pun juga yang diusahakan, diperjuangkan dan diperbuat oleh manusia untuk mendapatkan pengampunan dari Allah, manusia tidak akan pernah memperolehnya atau mendapatkannya.
Hanya Allah yang dapat memulihkan hidup kita secara sempurna. Hanya Allah sendiri yang mengetahui caranya agar kita mendapatkan pengampunan dari dosa dan kejahatan kita. Bagaimana cara Allah melakukannya?
1. Allah mengasihi kita
Alkitab tegaskan demikian tentang Allah, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” – Yohanes 3:16. Allah adalah kasih. Itulah salah satu sifat Allah. Dalam kasih-Nya yang besar, Ia tetap mengasihi kita ciptaan dan karya tangan-Nya. Memang Allah sangat membenci dosa karena salah satu sifat-Nya ialah adil. Allah itu adil dan karena itu Ia harus menghukum dosa. Selain adil, sifat Allah yang lainnya ialah bahwa Allah juga suci. Itu sebabnya semua tidak suci tidak boleh ada dekat dengan-Nya. Makanya dosa harus diselesaikan secara sempurna dengan cara Allah sendiri.
Kasih Allah kepada kita melampaui dosa, kejahatan dan pelanggaran kita. Ia menunjukkan kasih-Nya kepada kita oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa. Rasul Paulus menulis tentang bagaimana Allah membuktikan kasih-Nya itu kepada kita, demikian: “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” – Roma 5:8. Inilah satu-satunya cara yang Allah pakai untuk mengampuni dosa kita dan memulihkan relasi kita dengan diri-Nya.
2. Allah mengampuni dosa kita
Di dalam dan melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib dosa kita diampuni. Yesus menebus kita dari hukuman dosa dengan cara menyerahkan diri-Nya sebagai korban yang menggantikan hukuman yang seharusnya kita yang menanggungnya. Rasul Paulus menulis tentang hal itu demikian: “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah” – Roma 5:6. Pengorbanan Yesus menjadi dasar yang teguh bagi Allah untuk mengampuni dosa kita. Bagi Allah korban Kristus di atas kayu salib telah memuaskan keadilan-Nya. Darah Yesus yang tercurah di atas kayu salib menjadi jaminan penyucian bagi dosa kita, sehingga Allah yang mahasuci dapat melihat dan berdamai dengan kita karena darah Yesus. Oleh darah Yesus kita dibenarkan, didamaikan dan diselamatkan dari dosa dan kejahatan kita.
3. Allah menjadikan kita sebagai anak-anaknya
Allah bukan saja mengasihi kita dan mengampuni dosa kita, tetapi Dia
juga mengangkat atau mengadopsi kita menjadi anak-Nya dan menjadi bagian di
dalam Kerajaan-Nya. Hidup kekal bersamaNya
Allah adalah Bapa kita dan kita adalah anak-anak-Nya. Penginjil Yohanes menulis
tentang hal itu demikian: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam
nama-Nya" - Yohanes 1:12. Di dalam dan melalui Yesus Kristus
kita manjadi anak-anak Allah. Allah menjadi Bapa kita. Hubungan antara Bapa dan
anak dipulihkan oleh karena karya Yesus di kayu salib.
Itulah beberapa hal yang Allah lakukan untuk mengampuni dan memulihkan
hidup kita. Tidak satu manusia pun di bawah kolong langit ini yang dapat
memulihkan hidupnya. Hanya Allah saja yang sanggup melakukannya. Oleh karena
itu, pengampunan Allah bagi kita sangat dibutuhkan atau menjadi kebutuhan yang
paling esensial.
Tuhan Yesus memberkati.
Selanjutnya ......
Kerjakan Ulangan Harian dengan klik ----> ULANGAN HARIAN
0 Komentar