1. Keberagaman Suku
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, suku bangsa adalah 'kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa'. Sedangkan menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah kesatuan hidup atau sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya, sistem interaksi, norma kontinuitas, dan identitas yang sama dan mempersatukan anggotanya. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bangsa. Jadi, suku bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaan.
Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan yang lainnya antara lain bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal. Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Beberapa suku bangsa di Indonesia berdasarkan asal daerah tempat tinggal antara lain di Pulau Sumatra terdapat suku Aceh, Gayo Alas, Batak, Minangkabau, dan Melayu. Di Pulau Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, Badui, Samin, sedangkan di Kalimantan terdapat suku Dayak. Di Sulawesi terdapat suku Bugis, Manado, Gorontalo, Makasar. Kawasan Maluku terdapat suku Ambon, Sangir Talaud, Ternate. Kawasan Bali dan Nusa Tenggara antara lain suku Bali, Lombok, Bima, dan Timor. Sedangkan di Papua terdapat suku Asmat dan suku Dani.
No.
|
Provinsi |
Nama Suku Bangsa |
1. |
Aceh |
Aceh Gayo, Kluet, Simeulue, Singkil, Tamiang, Aneuk Jamek, Gumbak Cadet, Alas |
2. |
Kepulauan Bangka Belitung |
Bangka, Melayu |
3. |
Sumatera Utara |
Batak, Pak-Pak, Mandailing, Karo, Maya-Maya, Melayu, Nias, Simalungun, Toba, Angkola Mandailing |
4. |
Sumatera Barat |
Caniago, Guci, Jambak, Melayu, Mentawai, Minangkabau, Panyali, Sikumbang |
5. |
Riau |
Akit, Bonai, Hutan Sakai, Melayu, Siak, Talang Mamak |
6. |
Kepulauan Riau |
Bonai, Melayu |
7. |
Sumatera Selatan |
Kikim Komering, Kisan, Kubu, Pasemah, Palembang, Pegagan |
8. |
Bengkulu |
Kaur, Melayu, Pekal, Rejang, Serawai |
9. |
Jambi |
Bajau, Batin, Kerinci, Kudu, Melayu, Anak Dalam |
10. |
Lampung |
Abung, Krui Abung, Melayu, Pubian, Rawas, Semendo, Seputih, Sungkai, Tulang Bawang |
11. |
DKI Jakarta |
Betawi |
12. |
DIY |
Jawa |
13. |
Jawa Barat |
Betawi, Jawa, Sunda |
14. |
Banten |
Badui, Sunda |
15. |
Jawa Tengah |
Jawa, Kangean, Samin |
16. |
Jawa Timur |
Jawa, Madura, Osing, Tengger |
17. |
Bali |
Bali Aga, Bali Majapahit |
18. |
Nusa Tenggara Barat |
Bima, Dompu, Sasak |
19. |
Nusa Tenggara Timur |
Alor, Bajawa, Bima, Dawan, Ende, Flores, Helong, Atoni, Kedang, Kema, Krowe, Lamahollot, Manggarai, Rote, Sikka, Sumba. |
20. |
Kalimantan Barat |
Ngaju, Skadau |
21. |
Kalimantan Tengah |
Katingan, Lawangan, Maanyan, Ot Danum, Aoheng |
22. |
Kalimantan Selatan |
Balangan, Banjar, Dayak, Laut, Ngaju |
23. |
Kalimantan Utara |
Banjar, Bulungan, Dayak, Tidung |
24. |
Kalimantan Timur |
Bugis, Kayan, Kutai, Muruti, Ngaju, Punan |
25. |
Gorontalo |
Atinggola, Gorontalo |
26. |
Sulawesi Utara |
Minahasa, Mongondow, Ternate, Tidore |
27. |
Sulawesi Tengah |
Balantak, Buol, Kalawi, Pamano, Tomini |
28. |
Sulawesi Selatan |
Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Ammatowa |
29. |
Sulawesi Barat |
Bugis, Mandar, Sa’dan, Toraja |
30. |
Sulawesi Tenggara |
Bungu, Buton, Butong, Aserawanu, Mekongga, Muna, Tolaki, Wolio |
31. |
Maluku |
Ambon, Banda, Buru, Alune, Amahai, Ambelau, Aru |
32. |
Maluku Utara |
Bacan, Ternate |
33. |
Papua |
Asmat, Amungme, Dani, Nimboran, Tobati, Arandai, Arguni |
34. |
Papua Barat |
Arfak, Asmat, Dani, May Brat, Sentan |
Kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia sangat beragam. Hal itu dibentuk oleh kondisi geografis dan kondisi sosial di setiap daerah di seluruh Indonesia. Misalnya masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan akan lebih banyak menggantungkan kehidupannya pada pertanian. Oleh karena itu, akan berkembang kehidupan sosial budaya masyarakat petani. Sementara itu, daerah pantai akan memengaruhi masyarakatnya untuk memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan berkembanglah kehidupan sosial masyarakat nelayan. Keberagaman suku bangsa dan budaya tidak menghalangi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Hal itu akan terwujud apabila ada sikap toleran yang dimiliki oleh setiap warga negara.
2. Keberagaman Agama dan Kepercayaan
Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedaganag Gujarat dan Parsi sekitar abad ke 13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme.
Kesadaran beragama merupakan perwujudan keyakinan manusia terhadap keberadaan Tuhan Ynag Maha Esa. Sebagai pelajar, wajib mempunyai sikap taat dalam beragama yaitu dengan menjalankan segala perintah ajaran agama dan menjauhi semua larangan agama yang dianutnya. Dalam pergaulan sehari-hari, tentu seringkali dijumpai keberagaman agama. Adanya keberagaman tersebut harus mengembangkan sikap toleran, hormat menghormati, dan bekerja sama antar pemeluk agama serta kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.
3. Keberagaman Ras
Istilah ras berasal dari bahasa Inggris 'race'. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain. Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan-Mongoloid yang ada di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh Indonesia. Terakhir adalah ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
4. Keberagaman antargolongan
Manusia hidup bukan hanya dalam keberagaman suku, agama, dan ras tetapi juga dalam keberagaman masyarakat. Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat dan kedaerahan. Kedua, secara vertikal ditandai dengan adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
0 Komentar