Toleransi Terhadap Keberagaman

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi antara sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Maka dari itu dibutuhkan sikap toleransi sesama manusia untuk membuat hidup bangsa Indonesia menjadi tentram, aman dan damai. Toleransi sendiri adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan antara manusia. Sikap manusia yang menilai dirinya lebih tinggi, benar dan baik cenderung tidak memiliki jiwa toleransi. Sikap Primordial yang menganggap budaya lebih baik dari yang lainnya menjadi sumber untuk terjadinya perselisihan. Masyarakat di Indonesia sangat beragam karena memiliki banyak suku, ras, agama, kepercayaan, bahasa daerah, budaya dan adat istiadat yang berbeda di daerahnya masing-masing. Keberagaman ini yang membuat Indonesia menjadi unik dihadapan dunia.

Sikap toleransi yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yaitu :

·          1. Menghormati dan menghargai suku, ras, agama, budaya dan adat istiadat yang berbeda.

·    2. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan   masyarakat lain.

·        3.  Bergaul dan berteman dengan tidak membeda bedakan suku bangsa lain.


Sikap toleran berarti menahan diri, bersikap sabar, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Toleransi berasal dari bahasa latin tolerantia, berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Persatuan dan kesatuan di sebuah negara yang beragam dapat diciptakan dalam wujud perilaku toleran terhadap keberagaman tersebut. Dengan selalu berpedoman kepada dasar negara Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika kita tentu lebih dapat bersikap bijaksana dalam pergaulan di rumah, lingkungan belajar atau di masyarakat kita yang beragam.

 

1.        Toleransi terhadap Keberagaman Norma

Perilaku toleransi dalam keberagaman norma dan kebiasaan dapat diwujudkan antara lain sebagai berikut.

a.       Meyakini bahwa norma dan kebiasaan adalah baik bagi para penganutnya.

b.      Tidak memaksakan norma atau kebiasaan kepada suatu masyarakat.

c.       Menghormati dan menghargai perbedaan norma dan kebiasaan yang berlaku di daerah lain.

d.      Tidak memandang rendah kepada norma dan kebiasaan yang berbeda dengan dirinya.

2.        Toleransi terhadap Keberagaman Agama

Di Indonesia, kebebasan memeluk agama dijamin dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 29 ayat 2 yang berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Toleransi antarumat beragama akan menciptakan suasana tenang, damai dan tentram. Adapun, perilaku yang sesuai dengan toleransi keberagaman agama antara lain sebagai berikut.

a.       Melakukan perbuatan-perbuatan sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

b.      Senantiasa menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan orang lain.

c.      Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan sendiri dan tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama.

d.      Bersikap toleran terhadap kegiatan keagamaan pemeluk agama lain.

e.  Menjunjung tinggi sikap gotong royong dengan melakukan kegiatan tanpa memandang perbedaan keyakinan

3.        Toleransi terhadap Keberagaman Suku Bangsa dan Ras

Sikap toleran terhadap keberagaman suku dan ras di Indonesia dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.

a.       Mampu menjunjung harkat dan martabat orang lain

b.      Menjunjung kemanusiaan sebagai perwujudan semangat kekeluargaan

c.       Tidak melakukan perbuatan yang membedakan orang lain yang berbeda suku dan ras dengan kita.

d.      Menghormati budaya, adat dan kebiasaan dari suku dan ras yang berbeda dengan kita.

4.        Toleransi terhadap Keberagaman Antargolongan

Untuk mengembangkan sikap toleransi terhadap keberagaman antargolongan, tindakan yang dilakukan antara lain sebagai berikut.

a.       Menghormati dan menghargai orang lain tanpa memandang golongan.

b.      Tidak melakukan diskriminasi antargolongan tertentu.

c.       Melakukan perbuatan yang tidak mementingkan ego golongan sendiri.